LAPORAN SEMESTER PRAKTIKUM BIOLOGI
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam pembelajaran biologi perlu juga
dilakukan praktikum karena dari praktikum itu kita akan mendapatkn kejelasan
dari pelajaran yang kita terima sebelumnya. Pada praktikum ini banyak yang kami
praktikumkan mulai dari tumbuhan sampai dengan hewan.pada tumbuhan kita
mengenal akan semua seluk beluk dari tumbuhan seperti sel batang da daun maupun
akar pada tumbuhan. Sedangkan pada hewan kita bisa mempraktikan tentang hewan
yang hidup diair, air dan daratan. Maupun hewan yang terbang dan mamalia. Pada
praktikum ini kami semua mendapat pelajaran yang sangat berguna, untuk
pengembangan kami. Seperti pada amphibi ternyata banyak sekali yang harus kita
pelajari, dan binatang maupun tumbuhan yang lain..seperti sisik ikan, mungkin
selama ini kita tidak pernah mengerti akan linea literalis pada ikan tetapi
setelah kami melakukan praktikum ini kami telah mengetahui linea literalis
maupun fungsi dari linea literalis tersebut. Maka dari itu kami berterima kasih
kepada dosen maupun asdos yang telah mau mengejarkan ilmunya kepada kami.
1.2 Tujuan dan
Manfaat
Tujuan dan manfaat dari melakukan
praktikum ini ialah sangat banyak dimana kita dapat mengenal binatang dan
tumbuhan seperti rumput-rumputan yang digunakan untuk makanan ternak maupun
bagian-bagian dari binatang yang kami praktikumkan maupun alat-alat pencernaan,
pernafasan pada hewan.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Sitologi
Sel adalah struktural
terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang secara independen mampu
melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan kehidupan lainnya yang menunjang
kelangsungan hidup sel itu sendiri. tubuh makhluk hidup tersusun atas
sel-sel sehingga sel disebut satuan struktural makhluk hidup.(Agus
Purnomo.2003)
Suatu sel dikatakan hidup
apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara lain
melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan
lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya. Suatu sel hidup
harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding
sel. Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma.
Komponen protoplasma yaitu terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma
(terdiri dari organel-organel hidup).(Zainal, 2000)
Sel hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri
asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati disebabkan karena berbagai faktor,
misalnya faktor genetik maupun faktor lingkungan. Sedangkan yang akan dibahas
dalam praktikum ini adalah sel mati karena faktor genetik, maksudnya sel
tersebut mati karena telah mencapai umur yang memang telah ditentukan secara
genetik.(Zeny, 2003)
Kebanyakan
tumbuhan mewarisi plastida hanya dari induknya. Angiosperma umumnya mewarisi
plastida dari induk betina, sedangkan beberapagimnospermae mewarisi plastida dari induk jantan. Alga
juga mewarisi plastida dari salahsatu induknya (Robert RW,J.Kenneth H.2007).
Morfologi tumbuhan
Rumput setaria bersifat perennial,
tumbuh tegak, berumpun lebat, tinggi dapat mencapai 2 m, berdaun halus dan
lebar berwarna hijau gelap, berbatang lunak dengan warna merah keungu-unguan,
bunga tersusuri dalam tandan coklat keemasan, pangkal batang pipih, dan pelepah
daun pada pangkal batang tersusun seperti kipas.(Putra, 2001)
Leucaena leucocephala adalah pohon
kecil, semak bervariasi dan sangat bercabang (ssp. leucocephala) hingga
menengah, batang, singkat jelas untuk 5 m, bercabang tegak sudut dan sebuah
mahkota terbuka sempit (ssp. glabrata), 3-15 (maks 20). m, diameter batang
10-50 cm. Kulit pada cabang muda halus, abu-abu kecoklatan, slash salmon pink,
abu-abu kecoklatan gelap dan kasar dengan dangkal, berkarat oranye-coklat celah
vertikal dan kulit kayu batin yang mendalam merah di cabang-cabang yang lebih
tua dan batangnya(Setian.2004)
). Pada daun muda nilai ketercernaan (TDN)
diperkirakan mencapai 70%, tetapi angka ini menurun cukup drastis pada usia tua
hingga 55%. Batang-batangnya kurang begitu disukai ternak (karena keras)
kecuali yang masih muda dan mengandung cukup banyak air. Jika tidak dipupuk
hasilnya akan segera menurun drastis dan gulma akan menyerang. Walaupun rumput
gajah jarang ditanam dengan polong-polongan (legume),(lefis.2004)
Cabang vegetatif dicirikan dengan
adanya daun sisik yang disebut katafil yang terdapat pada dua buku pertama pada
cabang. Cabang vegetatif sekunder dan tertier dapat berkembang dari cabang
vegetatif primer.(Jenat.2003)
Anatomi tumbuhan
Menurut agus salim (1998), Anatomi
tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan hierarki dalam
kehidupan yaitu : Organologi, mempelajari struktur dan fungsi organ berdasarkan
jaringan-jaringan penyusunnya; Histologi, mempelajari
struktur dan fungsi berbagai jaringan berdasarkan bentuk dan peran sel
penyusunnya; dan Sitologi, mempelajari
struktur dan fungsi sel serta organel-organel di
dalamnya, proses kehidupan dalam sel, serta hubungan antara satu sel dengan sel
yang lainnya. Sitologi dikenal juga sebagai biologi sel
Anatomi tumbuhan atau fitoanatomi merupakan
analogi dari anatomi manusia atau hewan. Walaupun
secara prinsip kajian yang dilakukan adalah melihat keseluruhan fisik sebagai
bagian-bagian yang secara fungsional berbeda, anatomi tumbuhan menggunakan
pendekatan metode yang berbeda dari anatomi hewan. Organ
tumbuhan terekspos dari luar, sehingga umumnya tidak perlu dilakukan "pembedahan" (Nisasaputri, 2003).
Akar tersusun dari
jaringan-jaringan epidermis, parenkim, endodermis, kayu, pembuluh (pembuluh
kayu dan pembuluh
tapis), dan kambium pada tumbuhan dikotil. Permukaan
akar seringkali terlindung oleh lapisan gabus tipis. Bagian ujung akar memiliki
jaringan tambahan yaitu tudung akar. Ujung akar
juga diselimuti oleh lapisan mirip lendir yang disebut misel (mycel)
yang berperan penting dalam pertukaran hara dan memperkokoh tumbuhan serta
interaksi dengan organisme (mikroba) lain (agus
purwanto ; 2005).
Susunan batang tidak banyak
berbeda dengan akar. Batang tersusun dari jaringan, epidermis, parenkim, endodermis, kayu, jaringan
pembuluh, dan kambium pada tumbuhan
dikotil. Struktur ini tidak banyak berubah, baik di batang utama, cabang,
maupun ranting. Permukaan batang berkayu atau tumbuhan berupa pohon seringkali
dilindungi oleh lapisan gabus (suber) dan/atau kutikula yang berminyak
(hidrofobik). Jaringan kayu pada batang dikotil atau monokotil tertentu dapat
mengalami proses lignifikasi yang sangat lanjut sehingga kayu
menjadi sangat keras (agus purwanto ; 2005).
Daun lengkap
terdiri dari pelepah daun, tangkai daun serta helai daun. Helai daun sendiri
memiliki urat daun yang tidak
lain adalah kelanjutan dari jaringan penyusun batang yang berfungsi menyalurkan
hara atau produk fotosintesis. Helai daun sendiri tersusun dari jaringan epidermis, jaringan tiang, jaringan
bunga karang, dan jaringan
pembuluh. Permukaan epidermis seringkali terlapisi oleh kutikula atau rambut
halus (pilus) untuk
melindungi daun dari serangga pemangsa,
spora jamur, ataupun
tetesan air hujan (fernandes, 2006).
Stuktur daun bisa terlihat dengan
mikroskop. Pada daun banyak terdapat chlorophyl ("zat hijau
daun") dengan zat ini tumbuhan melakukan photosynthesis. Daun
terdiri atas empat lapis. Jaringan epidermis atas dan bawah, jaringan tiang,
dan jaringan spons, Pada daun juga terdapat tulang daun yang mengandung
jaringan pembuluh xylem dan phloem yang paling banyak mengandung chlorophyl
adalah pada lapisan jaringan tiang. Maka dari itu kalau kamu perhatikan
daun itu permukaan atas warnanya berbeda dengan permukaan bawah,lebih tua yang
atas. Lapisan epidermis bolong-bolong itu namanya stomata (mulut
daun), gunanya untuk keluar-masuknya udara dan uap air (josei_ne, 2007).
Tumbuhan dapat dibedakan atau dibagi
menjadi dua macam, yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau yang disebut
dengan monokotil / monocotyledonae dan tumbuhan berbiji keping dua atau yang
disebut juga dengan dikotil / dicotyledonae. Monokotil adalah tumbuhan
berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok
besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu
daun lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson dalam berbagai sistem
klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti Monocotyledoneae,
Liliopsida, dan Liliidae. Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan
paling berguna dalam kehidupan manusia. Sebagai sumber pangan, sumber energi
nabati, sumber bahan baku industri, perumahan, dekorasi, pakaian, media
penulisan, zat pewarna, dan sebagainya. Sedangkan Dikotil adalah tumbuhan
berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua adalah segolongan tumbuhan
berbunga yang memiliki ciri khas yang sama dengan memiliki sepasang daun
lembaga (kotiledon:daun yang terbentuk pada embrio) berbentuk sejak dalam tahap
biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dan sistem
Crouquist mengakui kelompok ini sebagai takson dan menamakannya kelas
Magnoliopsida (Arsyad, 2001).
Pisces
Insang berbentuk lembaran-lembaran
tipis berwarna merah muda dan selalu lembab. Bagian terluar dari insang berhubungan
dengan air, sedangkan bagian terdalam dari insang berhubungan dengan
kapiler-kapiler darah.(Sossie.2001)
Tiap lembaran insang terdiri dari
sepasang filomen dan tiap filomen mengandung banyak lapisan tipis (lomela),
pada filomen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga
kemungkinan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdufusi keluar.(Jarwo.2006)
Linea lateralis (LL) adalah garis yang
dibentuk oleh pori-pori sehingga LL ini terdapat baik pada ikan bersisik maupun
ikan yang tidak bersisik. Sedangkan pada ikan mas mempunyai satu buah garis LL.
LL ini berfungsi untuk mendeteksi keadaan linkungan, terutama kualitas air yang
berperan sebagai penentu dalam proses osmotegulasi.(Sukarsi.2004)
Bentuk tubuh ikan mas agak memanjang
dan memipih tegak (omposed), mulutnya terletak dibagian ujung kepala (terminal)
dan dapat disebutkan (protaktil).(Zainudin.2002)
Dibagian anterior mulut terdapat dua
pasang sungut, diujung dalam mulut terdapat gigi kerongkongan (pharyngeal
teeth) yang terbentuk tiga baris gigi graham.(Janita.2005)
Amphibi
Amphibia berasal dari kata Amphi artinya
rangkap dan bios artinya kehidupan sehingga Amphibi dapat diartikan
hewan yang hidup dengan dua bentuk kehidupan, mula-mula dalam air tawar
kemudian dilanjutkan di darat. Fase kehidupan di dalam air berlangsung sebelum
alat reproduksinya masak, keadaan ini merupakan fase larva atau biasa
disebut berudu. Hewan dewasa memiliki columna vertebralis dan biasanya
extremitates dengan digiti atau jari-jari (Radiopoetro, 1996).
Tubuh katak menunjukkan keadaan yang
serupa dengan anggota-anggota lain dalam ordonya, menjadi diperpendek oleh
karena tidak ada cauda ( Radiopoetro, 1996).
Caput berujung tumpul, tanpa moncong (rostrum) yang menonjol dan rima oris
ialah terminal. Pada dataran dorsal moncongnya tedapat sepasang nares atau
lubang hidung yang kecil. Sepasang mata terdapat hampir pada apeks caput, ia
berukuran besar dan menonjol (Radiopoetro, 1996).
Truncus ialah pendek dan kompak,
memipih pada setengah bagian distal yaitu pada daerah yang ditempati vertebrae
sacrales. Serupa dengan vertebrata terrestrial lainnya, katak dilengkapi dengan
dua pasang extremitates (Radiopoetro, 1996).
Cervix (leher) pada katak ialah tidak nyata. Truncus (badan)
terletak di sebelah caudal caput, batas antara caput dan truncus
pada katak tidak jelas. Ukuran katak betina lebih besar daripada yang jantan
(Hoeve, 1989).
Sistem skeletal pada Amphibi tersusun
atas bagian yang bertulang dan kartilago. Sistem skeletal ini berfungsi untuk
melindungi bagian vital pada Amphibi antara lain otak dan sistem saraf serta
sistem yang mengandung organ vital lainnya. Sistem skeletal pada amphibi dapat
dibedakan menjadi dua bagian yaitu skeleton soma dan skeleton visceral (Lytle
dan John, 2005).
Sistem pencernan pada Amphibi dimulai
dari mulut dan saluran-salurannya. Lidah pada mulut Amphibi berfungsi untuk
membantu menangkap mangsanya. Saluran pencernaan pada Amphibi terdiri atas
faring, esofagus, perut, usus, dan berakhir pada kloaka. Usus pada Amphibi
terdiri atas duodenum, ileum dan usus besar (Lytle dan John, 2005).
Sistem pernapasan pada Amphibi terdiri
atas sepasang paru-paru, kulit, dan permukaan dinding cavum oris. Amphibi dapat
bernapas dengan kulit karena kulit pada Amphibi selalu basah sehingga oksigen
dari udara bebas dapat berdifusi dengan baik (Lytle dan John, 2005).
Aves
Aves
adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu (asal epidermal),
sedangkan hewan lainnya tidak ada yang berbulu. Aves adalah vertebrata
yang dapatterbangkarenamempunyaisesayap yang merupakan modifikasi anggota gerak anteior.Sayap
pada aves berasal dari elemen-elemen tubuh
tengah.dan distal. Kakipadaavesdigunakanuntuk berjalan, bertenggeatau berenang (dengan selaput interdigital.
Brotowidjoyo ( 1989 : 218 ).
Burung
adalah hewan endotermik,mereka menggunakan
panas metabolisnya sendiri untuk mempertahankan suhutubuh yang hangat dan
konstan. Bulu dan lapisan lemak pada beberapa
spesiesmemberikan penyekatan yang memungkinkan unggas untuk
mempertahankan panas yang di hasilkan dari metabolismenya tersebut.
Sebuah system pernapasanyang efisien dan
sebuah system peredaran darah dengan sebuah jantung empatruang menjaga
agar jaringan tetap mendapat suplay oksigen dan zat-zat makananyang mencukupi,
sehingga mendukung laju metabolism yang kuat. Campbell ( 2003).
Bagian-bagian
dari kepala terdiridari paruh,
dibangunkan oleh struktur yang terdiri dari zat tanduk. Lubanghidung
ada sepasang terletak pada pangkal paruh. Di sebelah belakang lubang
initerdapat suatu penebalan kulit, dinamakan oleh seroma yang dengan
pertolonganotot-otot kulit dapat menutup dan
membuka lubang. Mata mempunyai kelopak mata atas dan bawah yang
dapat menutup dan membuka. Di sudut muka dari mataterdapat selaput yang tembus
cahaya yang dapat bergerak dari muka ke belakangdisebut membran niktitans.
Lubang telinga terletak di sebelah belakang mata agak ventral, ditutupi
oleh bulu-bulu kecil. Djuhanda ( 1994
: 38 )
Ciri burung yang apling
utama adalah bulu dan paruh, walaupun banyak ciri lain yang membedakan
burung dari bentuk bentuk kehidupan binatang umumnya. Burung adalah endotermis (berdarah panas), yang menghasilkan panas tubuhnya
sendiri. Burung disebut juga
hewanhomoiotermis, karena burung mampu mencapai dan hidup pada ketinggiantertentu
sementara suhu tubuh konstan. Ini bukan berarti suhu tubuh burung
tidak pernah mengalami fluktuasi,
contoh burung Phalaenoptilusmuttalii yang sedanghibernasi suhu tubuhnya
dapat turun hingga 4-0. Sukiya ( 1996 : 64 )
Mamalia
Asal usul
Mamalia adalah dari bangsa reptil, Mamalia memiliki karakter struktural yang
membedakan dari kehidupan vertebrata lain. Ciri utama dari Mamalia adalah
adanya kelenjar susu, yang berfungsi sebagai sumber makanan untuk anaknya.
Kelenjar lain yang biasa ditemukan adalah kelenjar minyak (sebasea) dan
kelenjar keringat (sudorifera). Rambut tumbuh selama periode tertentu
dalam hidupnya, meskipun berkurang atau tidak ada sama sekali pada stadium tua
(Sukiya, 2005).
Kelinci (Lepus nigricollis)
termasuk kedalam kingdom animalia dan kelas mammalia yang mempunyai berat tubuh
1,35-7 kg dengan panjang 40-70 cm. Kelinci (Lepus nigricollis) merupakan
kelompok hewan yang paling sempurna baik morfologi ataupun anatominya karena ia
mempunyai susunan organ yang kompleks dan susunan metabolisme didalam tubuhnya
yang juga kompleks. Hewan ini banyak ditemukan dimana-dimana.(Boolotion, 1979).
Tubuh kelinci (Lepus nigricollis)
dibagi menjadi empat bagian yaitu : caput, cervix, truncus dan cauda. Pada
caput terdapat rima oris, vibrisae, nares, organon visus. Ciri-ciri yang
dimiliki kelas mamalia seperti pada kelinci (Lepus nigricollis) adalah
sebagai berikut : Memiliki kelenjar mammae (merupakan modifikasi kelenjar
peluh) untuk menyusui anaknya. Mempunyai telinga yang panjang dan kaki belakang
yang lebih panjang dari pada kaki depan. kelinci termasuk hewan tetrapoda yang
memiliki 4 anggota gerak berupa kaki. menurut Anynomous (2007),
Telinga luar (pinnae) lebar. Mata
besar, dengan membran niktitans. Bibir lembek dan fleksibel. Disekitar moncong
ada rambut-rambut panjang (vibrisae). Kaki depan lebih kecil dari kaki
belakang. Ekor pendek. Anus dibawah ekor. Lubang urogenital disebelah anterior
anus (Brotowidjoyo, 1994).
Menurut Brotowijoyo (1994), kaki
belakang panjang dan kuat, digunakan untuk melompat. Jari-jari kaki depan
berjumlah 5 jari dan kaki belakang terdapat 4 jari. Kulit tubuh berambut lebat,
menutup hampir seluruh tubuh. vibrisae ditemukan diujung moncong yang mana
berfungsi sebagai pendeteksi makanan pada waktu didalam tanah. Pada hewan ini
terdapat 4-5 pasang puting susu di ventrum yang terdapat pada hewan
betina.
Di indonesia, khusunya di Jawa, kelinci
dibawa oleh orang-orang Belanda sebagai ternak hias pada tahun 1835. Hingga
tahun 1912 kelinci (Lepus nigricollis) diklasifikasikan dalam ordo
Rodensia (Rodent), selanjutnya dalam klasifikasi biologi, kelinci dimasukkan
dalam ordo lagomorpha Brotowijoyo (1994).
Binatang menyusui atau mamalia adalah
kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang
pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut;
dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas (Budi ;2005)
III. MATERI DAN METODA
3.1 Waktu dan
Tempat
Praktikum biologi dilaksanakan di
laboratorium MIPA Universiatas Jambi, dari tanggal 10 Oktober sampai dengan
tanggal 12 Desember 2011 pada jam 12.00 sampai dengan selesai.
3.2 Materi
Pada praktikum biologi alat dan bahan
yang digunakan selama praktikum berlangsung adalah adalah Mikroskop, Objek
glass, cover Glass, Pisau silet, Empulur umbi kayu (manihot utilisima),
epidermis umbi lapis bawang merah(allium cepa), kulit buah cabe merah (capsicum
annum), daun hydrilla verticilata, solanum tuberosum (kentang),
tepung kacang kedele, tepung kacang hijau, pisang, tepung jagung, tepung ubi
kayu, panicum maximum, brachiaria decumbens, brachiaria mutica, penisetum
purpureum king gras, stylosantes humilis, callopogonium muconoides, leucaena
leucocepala, aracia hypogea, zea mays, ricinus comunis, ikan mas, alat
bedah, plastik/terpal, pisau carter, telenan, katak 3 ekor, jarum pentul, I
ekor ayam, dan 1 ekor kelinci.
3.3 Metoda
Sitologi
- Ambilah lapisan kulit dari allium cepa letakan diatas gelas objek, tetesi dengan reagen JKJ, tutup dengan cover glass, amati dibawah mikroskop.
- Sayat melintang empulur ubikayu setipis mungkin, letakan diatas gelas objek, tetesi air, tutup dengan cover glass, amati dibawah mikroskop.
- Ambil daun Hydrilla verticilata letakan diatas objek glass, tetesi air, tutup dengan cover glass, amati dibawah mikroskop.
- Buat sayatan dari kulit buah cabe merah dan umbi kentang tetesi dengan air tutup dengan cover glass, amati dibawah mikroskop.
- Letakan objek diatas objek glass, tetsi dengan air, tutup dengan cover glass, amati dengan mikroskop.
Morfologi Tumbuhan
- Amati objek dibawa secara seksama sehingga praktikum benar dilapangan.
- perhatikan bagian bunga kedua jenis objek dengan lup serta bentuknya.
Anatomi Tumbuhan
- Buatlah sayatan melintang dari kedua objek, gunakan gabus untuk membantu menyayat setipis mungkin.
- Buatlah sayatan melintang dari objek yang masih segar amati dibawah mikroskop.
- Buatlah sayatan melintang dari batang Objek.
- Buat sayatan melintang akar objek, amati dibawah mikroskop.
Pisces
- Ambil seekor ikan mas segar dan letakan diatas papan praktikum. Amati morfologinya dengan seksama.
- Ambil sebuah sisik dengan pinset dan amati dibawah mikroskop.
- Ambil sebuah sisik yang terletak tepat pada linea literalis lalu amati dibawah mikroskop.
- Bedahlah ikan tersebut sehingga appratur viscerum abdomenalis et thoracalis dapat terlihat dengan jelas.
- Buat potongan melintang tubuh ikan dibelakang anus dan amati sistem muscularnya.
- Keluarkan Insan dari ikatannya dan amati.
Amphibi
- Siapkan seekor katak segar diatas papan praktikum dan amati morfologinya.
- Buka cavumoris katak tersebut, amati labium superior, labium inferior, tubae, oeshopagus, dentis maxila, dentis os vomer , dasar mata, platum, glottis, lingua, nares internal.
- Bedalah rongga perut dan thorax dengan garis simetris dibagian ventral mulai dari belakang kepala sampai keanus dan amati dengan seksama.
- Bedalah tengkorak dari katak tersebut, keluarkan enchepalon dengan hati-hati dan amati.
Aves
- Letakan objek praktikum diatas papan praktikum dan amati morfologinya..
- Cabutlah masing-masing satu bulu plumae, plumulae, dan filoplumae dan amati dengan seksama.
- Letakan ektremitas anterior dan posterior dari truncus dan buat otot-otot daging yang menyelubunginya. Amati tulang-tulang tersebut.
- bedalah thorax rongga perut dengan gunting dan pinset dan scapel, amati organ-organ yang ada.
- Bedalah oranium ayam dengan hati-hati dan keluarkan enchepalonnya amati dengan seksama.
Mamalia
- Ambil seekor kelinci dan letakan diatas papan praktikum dan amati.
- Buka cavum oris kelinci gambarkan giginya.
- potonglah kelinci dan kuliti. Setelah itu bukalah rongga dada da perutnya dengan cara membedah.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sitologi
Kegiatan 1
Tujuan
: Melihat struktur sel hidup dan sel mati
Alat dan bahan
:
1. Mikroskop , objek glass dan cover
glass
2. Pisau silet ( Gillete Gold)
3. Empulur Ubi Kayu (Manihot utitissima)
4. Epidermis umbi lapis bawang merah ( Allium
cepa )
Prosedur
:
1. Ambil lapisan kulit ari Allium cepa,
letakkan diatas objek glass,tetesi dengan reagen JKJ, tutup dengan cover glass
amati dibawah mikroskop
2. Sayat melintang empulur Manihot
utitissima setipis mungkin, letakkan diatas objek glass,tetesi dengan
air tutup dengan cover glass amati dibawah mikroskop
Pengertian Sel
Sel merupakan bagian penting penyusun makhluk hidup. Setiap
makhluk hidup tersusun oleh sel-sel yang bentuk dan jumlahnya beraneka ragam.
Sel-sel tersebut seperti halnya makhluk hidup juga mempunyai bagian-bagian yang
menunjukkan kehidupan. Sel adalah struktural terkecil
dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang secara independen mampu melakukan
metabolisme, reproduksi dan kegiatan kehidupan lainnya yang menunjang
kelangsungan hidup sel itu sendiri. tubuh makhluk hidup tersusun atas
sel-sel sehingga sel disebut satuan struktural makhluk hidup. Sebagai unit
fungsional, di dalam sel berlangsung semua reaksi kimia dan berbagai proses
hidup. Sehingga di dalam sel hidup terdapat organ-organ yang mendukung proses
kehidupan, sedangkan pada sel mati tidak terdapat organ-organ tersebut. Sel
mengandung materi genetik, yaitu materi penentu sifat-sifat makhluk hidup,
dengan adanya materi genetik sifat makhluk hidup dapat diwariskan pada
keturunannya. Sel makhluk hidup dapat berkembang biak melalui pembelahan sel.
Pembelahan sel dilakukan baik oleh organisme bersel satu maupun oleh sel-sel
organisme bersel banyak.
A. Struktur sel hidup pada bawang merah( Allium cepa
)
Literatur
Gambar
|
|
Literatur
gambar
Literatur Keterangan
Sel bawang merah terlihat seperti papan-papan atau segi empat tidak beraturan
yang disusun seperti batu bata. Memiliki sebuah inti sel yang terletak di
tengah sel. Selain itu di di dalam bawang merah terdapat pigmen yang menyebabkan
sel/jaringan berwarna merah (ada yang mengatakan bahwa pigmen tersebut adalah
fikoeritrin, bagi saya hal tersebut masih kurang jelas, karena pigmen
fikoeritrin biasanya terdapat dalam alga seperti pigmen yang lain; fikosantin,
fikobilin dll, mungkin saja pigmen tersebut adalah golongan karotenoid).
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Sub. Kingdom
: Tracheobionta
Super
divisi : Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Sub.
Kelas : Lilidae
Ordo
: Liliales
Famili
: Liliaceaea
Genus
: Allium
Spesies
: Allium cepa var. aggregatum L
Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut
masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara lain melakukan aktifitas
metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungannya, peka terhadap
rangsang, dan ciri hidup lainnya. Suatu sel hidup harus memiliki protoplas,
yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding sel. Protoplas dibedakan atas
komponen protoplasma dan non protoplasma. Komponen protoplasma yaitu terdiri
atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma (terdiri dari organel-organel
hidup). Komponen non protoplasma dapat pula disebut sebagai benda ergastik. Benda
ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik, sebagai
hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel,
dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di baigan sitoplasama,
dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa
karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan
suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dan silika). Seperti dijelaskan
sebelumnya bahwa benda ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel, misalnya
penyimpanan cadangan makanan, contohnya amilum; pemeliharaan struktur (lilin);
dan perlindungan, misalnya adanya Kristal ca oksalat dalam suatu jaringan
tumbuhan dapat menyebabkan reaksi alergi bagi hewan yang memakannya, sehingga
hewan tersebut tidak akan bernafsu menyentuhnya untuk yang kedua kali. Sel hidup antara lain pada tangkai tanaman jarak, umbi
bawang merah, daun hydrilla, dan kentang
Sel hidup adalah sel yang masih menunjukkan
aktivitas kehidupan yang ditunjukkan dengan adanya bagian-bagian protoplas dalam
sel atau dengan adanya hasil metabolisme yang berupa bahan ergastik.Benda-benda
ergastik pada sel antara lain amilum pada kentang yang berfungsi sebagai
cadangan makanan, dan Kristal ca-oksalat. Sel hidup antara lain terdapat pada
tangkai tanaman jarak, umbi bawang merah, daun hydrilla, dan kentang.
B.
Sel mati pada Empulur
Ubi Kayu (Manihot utitissima)
Pada sel mati tidak dijumpai adanya
organel-organel, di dalam sel hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati
sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati disebabkan karena berbagai
faktor, misalnya faktor genetik maupun faktor lingkungan. Sedangkan yang akan
dibahas dalam praktikum ini adalah sel mati karena faktor genetik, maksudnya
sel tersebut mati karena telah mencapai umur yang memang telah ditentukan
secara genetik. Sel-sel tersebut memang dalam perkembangannya terspesialisasi
untuk menjadi suatu sel mati, yang memiliki fungsi tertentu dalam bagi
tumbuhan. Misalnya sel-sel xilem-xilem yang akan bersifat mati secara khusus
berguna untuk pengangkutan unsur mineral dari dalam tanah ke daun.
Klasifikasi
:
Literatur Gambar
Kingdom :
Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub.Divisi
: Angiospermae
Class
: Dycotiledonae
Ordo
: Euphorbiales
Family
: Euphorbiaceae
Genus
: Manihot
Spesies
: Manihot utitissima
Literatur gambar
Sel penyusun empulur berbentuk segi enam dan
memiliki ruang antar sel yang besar. Sel tersebut bersifat mati karena hanya
berupa ruang kosong. Sel empulur tersebut berasal dari jaringan parenkim yang
sudah mati. Pada beberapa tumbuhan, sel empulur dapat berfungsi sebagai
penyimpan air (teratai) dan penyimpan cadangan makanan (sagu).
Kegiatan 2
Tujuan
: Melihat Plastida
Alat dan bahan
:
1. Mikroskop , objek glass dan cover
glass
2. Pisau silet ( Gillete Gold)
3. Kulit buah Capsicum annum (cabe
merah)
4. Daun Hydrilla Verticillata
5. Salamutuberosum(kentang)
Prosedur :
1.
Ambil daun Hydrilla Verticillata
letakkan diatas objek glass,tetesi dengan air tutup dengan cover glass amati
dibawah mikroskop
2.
Buat sayatan dari kulit buah Capsicum
annum dan umbi Salamutuberosum letakkan diatas objek glass,tetesi dengan
air tutup dengan cover glass amati dibawah mikroskop
Pengertian Plastida
Plastida merupakan organel utama yang hanya
ditemukan pada tumbuhan dan alga. Plastid berfungsi untuk fotosintesis, dan
juga untuk sintesis asam lemak dan terpen yang diperlukan untuk pertumbuhan sel
tumbuhan. Plastida berasal dari endosimbiosis sianobakteri. Plastida juga merupakan organel
yang meghasilkan warna pada sel tumbuhan. Plastida dapat dilihat dengan
mikroskop cahaya biasa. Plastida
merupakan derivat dari proplastid yang dibentuk pada bagian meristematik tumbuhan.
Secara evolusi plastida dianggap sebagai prokariota yang bersimbiosis ke dalam sel eukariota dan kemudian kehilangan sifat
otonomi penuhnya. Teoriendosimbiosis ini mirip dengan yang terjadi terhadap mitokondria namun introduksi
plastida dianggap terjadi lebih kemudian.
Kebanyakan tumbuhan mewarisi plastida hanya dari induknya. Angiosperma umumnya
mewarisi plastida dari induk betina, sedangkan beberapagimnospermae mewarisi plastida dari induk jantan.
Alga juga mewarisi plastida dari salahsatu induknya (Robert
RW,J.Kenneth H.2007). Plastida dapat
dibedakan berdasarkan fungsi dan morfologinya, plastida biasanyadiklasifikasikan menjadi kloroplas, leukoplas
(termasuk amiloplas dan elaioplas), atau kromopas.
1.
Kloroplas, adalah plastida yang menghasilkan
warna hijau daun, disebut klorofil.
Kloroplas adalah plastida yang mengandung
klorofil, karotenoid dan pigmen fotosintesis lain
Macam-macam klorofil adalah sebagai berikut :
- klorofil a: menghasilkan warna hijau
biru
- klorofil b: menghasilkan warna hijau
kekuningan
- klorofil c: menghasilkan warna hijau
coklat
- klorofil d: menghasilkan warna hijau
merah
Selubung kloroplas terdiri atas dua membran. Dalam
kloroplas terdapat sistem membran lain berupa kantong-kantong pipih yang
disebut Tilakoid. Tilakoid tersusun bertumpuk membentuk struktur yang
disebut grana (jamak granum). Di dalam tilakoid inilah terdapat pigmen
fotosintesis yaitu klorofil dan karoten. Ruangan di antara grana
disebut stroma.Proses fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Di
dalam tilakoid pigmen klorofil berperan dalam penangkapan energi sinar untuk
mengubah karbon dioksida menjadi gula, yakni sumber energi kimia dan
makanan bagi tetumbuhan. Kloroplas memperbanyak diri dengan memisahkan
diri secara bebas dari pembelahan inti
sel. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. Kandungan
kimiawi kloroplas adalah protein, fosfolipid, pigmen hijau dan
kuning, DNA, dan RNA .
Literatur
Keterangan
Literatur gambar
Klasifikasi
Hydrilla
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Class
: Liliopsida
Ordo
: Hydrochortales
Family
: Hydrochortaceae
Genus
: Hydrilla
Spesies
: Hydrilla verticillata
Literatur
gambar
Literatur keterangan
Hydrilla adalah tumbuhan
spermatophyta yang hidup di air, sehingga ia memiliki bentuk adaptasi yang
berbeda dengan spermatophyta darat. Dinding selnya tebal untuk mencegah osmosis
air yang dapat menyebabkan lisisnya sel. Sel hydrilla berbentuk segi empat beraturan
yang tersusun seperti batu bata. Memiliki kloroplas dan klorofil yang terdapat
di dalamnya. Pada daun hydrilla, dapat pula diamati proses aliran sitoplasma,
yaitu pada bagian sel-sel penyusun ibu tulang daun yang memanjang di
tengah-tengah daun. Pada hydrilla juga terdapat trikoma yang berfungsi untuk
mencegah penguapan yang berlebih.
Aliran Sitoplasma dalam
tumbuhan akan menggerakkan plastida melewati beberapa vakoula kesegala arah
yang disebut dengan sirkulasi, aliran ini biasanya terdapat pada sel tumbuhan
yang masih muda, karena pada tumbuhan muda, sel-sel masih dalam tahapan
pertumbuhan dan perkembangan, sehingga masih membutuhkan bahan-bahan organik
untuk sintesis komponen-komponen sel. Sedang aliran sitoplasma yang
mengelilingi vakoula disebut aliran rotasi, terjadi pada sel tua, karena sel
tua tidak terlalu banyak membutuhkan senyawa organik lagi, maka bahan organik
tersebut dibawa ke vakuola untuk disimpan sebagai cadangan makanan, jika suatu
saat tumbuhan membutuhkannya, misalnya dalam kondisi kekeringan atau kemarau.
2. Kromoplas, adalah plastida yang
menghasilkan warna non fotosintesis atau warna selain hijau. Macam-macam warna
tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Karotin
: Berwarna kuning, misalnya pada wortel
b. Xantofil : Berwarna kuning pada daun yang tua
c. Fikosantin : Berwarna coklat pada ganggang Phaeophyta
d. Fikosianin : Berwarna biru pada ganggang cyanophyta
e. Fikoeritrin : Berwarna merah pada ganggang Rhodophyta
f. Antosianin : Memberi warna merah sampai kuning pada bunga
b. Xantofil : Berwarna kuning pada daun yang tua
c. Fikosantin : Berwarna coklat pada ganggang Phaeophyta
d. Fikosianin : Berwarna biru pada ganggang cyanophyta
e. Fikoeritrin : Berwarna merah pada ganggang Rhodophyta
f. Antosianin : Memberi warna merah sampai kuning pada bunga
Klasifikasi Capsicum annum :
Kingdom
: Plantae
Sub. Kingdom :
Tracheobionta literatur
Gambar
Super Divisi :
Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub. Kelas :
Asteridae
Ordo
: Solanales
Family
: Solanaceae
Genus
: Capsicum
Spesies
: Capsicum annum L.
Literatur Gambar
Literatur keterangan
Kromoplas yaitu plastida yang
mengandung pigmen, yaitu : –Fikosianin
menimbulkan warna biru misalnya pada Cyanophyta. –Fikoeritrin menimbulkan
warna merah misalnya pada Rhodophyta. –Karoten
menimbulkan warna keemasan misalnya pada wortel dan Chrysophyta. –Xantofil
menimbulkan warna kuning misalnya pada daun yang tua. –Fukosatin menimbulkan warna pirang misalnya
pada Phaeophyta.Kloroplas dan plastida lainnya memiliki membran rangkap.
Membran dalam melingkupimatriks yang
dinamakan stroma. Membran dalam ini terlipat berpasangan yang disebutlamela.
3
Leukoplas, adalah plastida yang tidak berwarna. Terdapat 3 jenis
leukoplas yang dibedakan berdasarkan fungsinya.
a.
Amiloplas ; berfungsi
menghasilkan Amilum
b. Elaioplas ; berfungsi menghasilkan lemak
c. Proteoplas : berfungsi menghasilkan protein
b. Elaioplas ; berfungsi menghasilkan lemak
c. Proteoplas : berfungsi menghasilkan protein
Klasifikasi
Salamutuberosum:
Kingdom
: Plantae
Sub. Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi :
Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub. Kelas :
Asteridae
Ordo
: Solanales
Famili
: Solanaceae
Genus
: Solanum
Spesies
: Solanum tuberosum L
literatur gambar
Literatur Keterangan
Lekoplas merupakan plastida
berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan. Kentang (Solanum
tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae
yang memiliki umbi batang
yang dapat dimakan dan disebut “kentang” pula.Tanaman ini merupakan herba
(tanaman pendek tidak berkayu) semusim dan menyukai iklim yang sejuk. Di daerah
tropis cocok ditanam di dataran tinggi. Tanaman kentang merupakan tanaman
semusim. Umbi kentang berbentuk bulat sampai lonjong dengan ukuran yang
beragam. Secara fisiologis umbi kentang merupakan organ penyimpanan makanan.
Kentang merupakan lima kelompok besar makanan pokok dunia selain gandum,
jagung, beras, dan terigu. Bagian utama kentang yang menjadi bahan makanan
adalah umbi, yang merupakan sumber karbohidrat, mengandung vitamin dan mineral
cukup tinggi. Selain karbohidrat, kentang juga kaya vitamin C. Hanya dengan
makan 200 gram kentang, kebutuhan vitamin C sehari terpenuhi.(Springer.Kinsman
EA and Pyke KA.1998)